Sikapi Penyebaran HIV/AIDS di Wonosobo, Kader PKK Diminta Lebih Waspada

 

Kepada para kader PKK desa, Aina berharap mereka tidak justru menjauhi penderita HIV/AIDS yang ditemui, karena dengan menjauhinya, mereka justru menutup kesempatan untuk menanggulangi penyebarannya. Seorang penderita HIV/AIDS positif, menurut Aina tidak lantas kehilangan masa depan. Bahkan seorang bayi yang terlahir dengan positif HIV pun, bila diberikan penanganan tepat, minum obat secara teratur dan terpenuhi asupan gizinya akan bisa merasakan kehidupan normal selayaknya orang lain. Para kader juga diminta untuk menghilangkan stigma bahwa mempelajari HIV/AIDS merupakan hal tabu. Dengan stigma lama yang cenderung tak mau tahu tersebut, sebenarnya masyarakat justru rugi, karena mereka menjadi tak bisa mengetahui bagaimana dan apa sebenarnya HIV/AIDS. Pemahaman yang benar tentang pola penularan HIV/AIDS akan menjadi bekal untuk menangkal penularan virus HIV pada diri masing-masing. Dengan menerapkan 10 program pokok PKK secara baik dan benar di  setiap desa, Aina meyakini penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Wonosobo akan dapat ditekan, sebagaimana jumlah kematian ibu melahirkan maupun kematian bayi.

Wejangan Ketua TP PKK Kabupaten Wonosobo tersebut disambut positif Ketua TP PKK Desa Banyumudal, Marsinah. Dalam laporannya, Marsinah menguraikan berbagai hal yang telah dilakukan kader-kader PKK Desa untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Selain mengimplementasikan 10 program pokok, pihaknya juga terus menyosialisasikan hal-hal terkait isu-isu aktual yang terjadi, terutama bila menyangkut kewaspadaan terhadap penyakit berbahaya. Di Desa tertinggi di Kecamatan Sapuran tersebut, TP PKK juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Selain dengan UPT Dinas Kesehatan setempat dalam hal peningkatan kualitas kesehatan rawga, pihaknya juga memiliki kerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan untuk mengembangkan kebun bibit rakyat (KBR).

Marsinah juga menyebut bahwa 10 program pokok PKK di Desa Banyumudal telah berhasil menekan angka kematian ibu. Dalam setahun terakhir, Marsinah mengungkapkan bahwa kasus kematian ibu melahirkan  sudah tidak tidak ada, sementara kematian bayi hanya ada 3 kasus, yang disebabkan oleh asfiksia, aspirasi, dan pneumonia.

 

 

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *