Sistem Buka-Tutup Diberlakukan di Jembatan Tajum-1

 

Oleh karena itu, kata dia, arus lalu lintas di Jembatan Tajum-1 diberlakukan sistem buka-tutup lantaran kondisi jembatan tersebut sudah tua sehingga dikhawatirkan tidak mampu menahan beban kendaraan yang berlebih.

"Kami tidak ingin terjadi sesuatu di jembatan itu," katanya.

Sementara itu, Kepala Unit Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) Satuan Lalu Lintas Polres Banyumas Inspektur Satu Polisi Sugeng Rikustowo mengatakan bahwa sebanyak 27 personel Satlantas dan Satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara) di sepanjang ruas jalur tengah khususnya di sekitar Jembatan Tajum-1.

Menurut dia, pengamanan lalu lintas di jalur tengah khususnya Jembatan Tajum-1 diberlakukan selama 24 jam. "Kami tidak ingin Jembatan Tajum-1 ambles, sehingga diberlakukan sistem buka-tutup," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Polres Banyumas Ajun Komisaris Besar Polisi Dwiyono mengatakan bahwa sejumlah jembatan di Kabupaten Banyumas dilalui 

kendaraan dengan kapasitas berlebih sejak adanya pengalihan lalu lintas dari jalur pantura menuju jalur selatan dan tengah. Menurut dia, rata-rata jembatan di Kabupaten Banyumas memiliki kapasitas maksimal 10 ton.

"Padahal sejak adanya pengalihan arus lalu lintas, kapasitas kendaraan yang melintas di jalur selatan dan tengah banyak yang lebih dari 10 ton," katanya.

Sumber : REPUBLIKA.CO.ID

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *