Siswa SD 5 Siap Raih Prestasi Nasional Lewat Pantomim

 

Saat menyambangi Bupati Wonosobo di Pendopo Kabupaten untuk berpamitan dan mohon restu sebelum berangkat lomba, Selasa 21 Mei, Kinan (10) dan Yusnadan (11) mengaku siap bertanding di level nasional dan optimis bisa meraih prestasi tertinggi di ajang pentas drama tanpa bicara ini.

Menurut pelatih kedua bocah kelas 4 dan 5 SD ini, Irawan Banu Aji, khusus menghadapi lomba di tingkat nasional, pihaknya secara intens melatih 2 anak tersebut setiap harinya dari pukul 8 pagi selama 1,5 jam selama tiga minggu terakhir. Biasanya mereka hanya berlatih 3 kali dalam seminggu dengan durasi waktu latihan paling lama 1 jam. Namun khusus untuk menghadapi ajang nasional ini, ia dibantu satu rekannya secara serius melatih 2 anak ini dengan harapan bisa meraih juara pertama. Jika hal ini bisa diraih, merupakan prestasi prestisius pertama yang ditorehkan siswa asal Wonosobo dalam lomba Pantomim di ajang FLS2N SD tingkat nasional.

Sesuai petunjuk pelaksanaan lomba dari pusat, ada 4 tema yang harus dipentaskan oleh Kinan dan Yusnadan. Untuk itu, Irawan selama 3 minggu terakhir intens menggodok materi tersebut. Namun karena keterbatasan waktu, pihaknya hanya bisa menyusun 3 tema karena ada 1 tema yang hampir mirip konsepnya, yakni konsep tema sosial, cinta kasih serta budaya dan seni budaya.

Untuk konsep tema sosial pihaknya mengambil seputar eksploitasi anak, tema cinta kasih mengambil permasalahan runtuhnya kasih sayang serta tema budaya dan seni budaya mengambil tradisi ruwatan rambut gembel di Wonosobo. Di babak penyisihan mereka akan membawakan tiap temanya selama 5 menit, dan jika bisa lolos dari babak penyisihan mereka harus membawakan paling lama 10 menit.

Kinan dan Yusnadan sendiri mengaku senang mengikuti ajang ini sekaligus bertekad menekuni pantomim sampai dewasa kelak. Dua bocah yang bercita-cita jadi pengusaha ini, sebenarnya baru satu tahun belakangan menekuni bidang ini, itupun khusus dipersiapkan untuk ajang FLS2N ini.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Wonosobo, One Andang Wardoyo, saat menyertai 2 siswa ini menyampaikan pihaknya sangat apresiatif terhadap kreasi dan inovasi siswa Wonosobo, khususnya di bidang seni pantomim, sehingga diharapkan ke depan, selain bisa semakin mengenalkan seni budaya juga bisa menjadikan atraksi seni sebagai mata pencaharian. Ia mencontohkan artis Septian Dwi Cahyo, yang akan menjadi juri dalam ajang pantomim tingkat nasional tersebut, bisa terkenal dan tetap eksis berkat keseriusannya di bidang pantomim.

Sementara Bupati Wonosobo, Kholiq Arif, berpesan kepada Kinan dan Yusnadan untuk serius berlatih serta tidak lupa untuk berdoa dan mohon restu kedua orang tua beserta guru, sehingga mereka bisa berprestasi maksimal dan bisa membawa nama harum daerah, sekolah, orang tua, guru maupun diri mereka sendiri dengan tidak melupakan tugas utamanya sebagai seorang siswa untuk tetap belajar sehingga tidak hanya bisa berprestasi di bidang ekstra kurikuler saja tapi juga di bidang akademiknya.

Selain itu, ia juga meminta kepada DIKPORA untuk lebih memperbanyak ajang kompetisi sejenis, sehingga bakat-bakat pantomim yang ada di Wonosobo tidak sampai lari ke luar Wonosobo, termasuk para pelatihnya.

Seperti yang diakui oleh sang pelatih Irawan Bayu Aji, tahun lalu juara pertama Pantomim ajang FLS2N SD tingkat Provinsi Jawa Tengah berasal dari Banjarnegara, yang merupakan anak didiknya. Dan sampai sekarang siswa-siswa yang dilatih pria yang baru 2 tahun terakhir menggeluti pantomim ini, beberapa diantaranya dari Banjarnegara.

 

Untuk itu Bupati meminta agar bakat-bakat ini jangan sampai lepas dari Wonosobo, sebab ia mengakui seni pantomim bagi anak merupakan salah satu perpanjangan tangan dari pertumbuhan ekspresi anak termasuk pembelajaran bagi anak untuk membangun kesadaran diri, mengembangkan pertumbuhan fisik anak, berlatih bekerja sama dan menciptakan rasa percaya diri.

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *