Soal Produksi Kopi, Jateng Ungguli Daerah Lain

 

"Untuk hasil panenan kopi di daerah yang terletak di bawah garis khatulistiwa lebih bagus dibandingkan di atas khatulistiwa yang terlalu sering terjadi hujan," ujar Moelyono yang juga eksportir kopi itu, di Semarang, Kamis (19/6).

Beberapa daerah yang mengalami penurunan produksi, di antaranya Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, dan Sumatera Selatan, sedangkan untuk panenan dari Flores tetap stabil. "Untuk tahun ini Jawa Tengah berhasil memproduksi kopi antara 20 ribu-22 ribu ton, salah satu kopi yang diunggulkan berasal dari Temanggung karena memiliki ciri khas bagus untuk bahan espreso, selain itu rasa dan aromanya sangat kuat," katanya.

Hingga saat ini, katanya, produksi kopi di Jawa Tengah masih didominasi oleh jenis robusta yang mencapai 70 persen, sedangkan sisanya kopi arabika.

"Kalau masyarakat asli Jateng akan lebih suka kopi jenis robusta karena pahit dan kental, sedangkan arabika cenderung ke asam dan encer, kebanyakan untuk jenis ini lebih disukai oleh masyarakat luar Jawa," katanya.

Produksi kopi secara nasional pada 2014, mengalami penurunan dibandingkan dengan 2013. Pada 2013, total produksi mencapai 8,5 juta karung dengan masing-masing karung berisi 60 kilogram, sedangkan pada 2014, diprediksi panen tujuh juta karung.

 

Sumber : REPUBLIKA.CO.ID

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *