Status Waspada, Obyek Wisata Kaliadem Merapi Ditutup
Selain Bungker Kaliadem, sejumlah paket tur yang menuju kawasan yang berjarak sekitar 6 kilometer dari puncak Merapi juga tepaksa ditiadakan. Hal ini demi menjaga kenyamanan dan keselamatan para wisatawan yang berkunjung.
"Rekomendasi dari BPPTKG pelarangan aktivitas hanya untuk pendakian gunung. Tapi pemilik sewa jeep dan trail memilih tidak melayani rute menuju kawasan itu," kata Ketua Paguyuban Masyarakat Kinahrejo Badiman, Kamis (8/5/2014).
Badiman mengungkapkan alasan tidak dilayaninya rute menuju bunker Kaliadem karena pertimbangan keselamatan dan kenyamanan wisatawan. Pasalnya, jaraknya sangat dekat dengan Gunung Merapi, sementara akses jalur evakuasinya tidak cukup memadahi. Berwisata di kawasan lava tour, lanjutnya sejauh ini masih dinyatakan aman dari ancaman bahaya langsung aktivitas Merapi.
Perubahan tersebut hanya sebagai bentuk antisipasi dini. Fenomena suara dentuman dan suara gemuruh bagi masyarakat lereng Merapi itu hal biasa. Tapi bagi wisatawan bisa menyebabkan ketakutan dan kepanikan.
"Jeep dan Trail ada perubahan rute. Kini rutenya sampai Batu Alien Kepuharjo dan sekitar bantaran Opak rata rata dalam radius 7-8 kilometer dari puncak," ujarnya.
Pascanaiknya status Merapi dari normal menjadi waspada, kunjungan wisata ke obyek wisata tur sedikit mengalami penurunan. Sebelumnya, pengunjung bisa mencapai 400-500 orang per hari.
"Menurun sekitar 10 persen dari sebelum dinaikan statusnya," tuturnya.
Meski obyek Bunker Kaliadem ditutup, namun obyek tur Kinahrejo atau bekas rumah mbah Maridjan masih tetap dilayani.
Sumber : KOMPAS.com
0 Komentar