Suyatno Ahmad Waryanto, Perangkat Desa Beji Arum Yang Raih Predikat PSM Teladan Jawa Tengah
Di sela-sela konsultasi dengan Kadinsos, Agus Purnomo SH SSos MSi, di Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo, Sabtu 6 September 2014, Pak Yatno bercerita ihwal mula dia berkecimpung dalam profesi sebagai PSM. Menurut Bapak dua anak, yang pernah merasakan kerasnya pekerjaan sebagai buruh bangunan selama puluhan tahun di Jakarta tersebut, ketertarikan menjadi PSM adalah justru pada saat dia diamanahkan jabatan sebagai Kepala Urusan (Kaur) Umum Desa Beji Arum, Tahun 2001. Warga masyarakat Beji Arum pula yang memintanya pulang dari rantau dan menjadi perangkat desa. Dari pengalaman menjadi Kaur Umum itulah, Yatno akhirnya harus banyak bersinggungan dengan beragam permasalahan yang ada di Desa. Yang palin menyentuh hati, adalah ketika warga kurang mampu terpaksa harus dirawat inap di Rumah Sakit. Mahalnya biaya pengobatan membuat banyak warga yang seharusnya menjalani perawatan, memilih diam di rumah.
Kondisi itulah yang kemudia menggerakkan Yatno untuk menolong mereka, dengan cara mengurus segala kebutuhan administrasi pasien tak mampu, demi mendapat keringanan biaya berobat, bahkan gratis penuh.
Setelah berhasil dengan beberapa pasien di lingkungan sekitar tempat tinggalnya, di RT 7 RW 2, Dusun Kalicecep, Beji Arum, Kertek, Yatno ditawari oleh Dinsos Kabupaten Wonosobo untuk mengabdikan diri sebagai PSM.
Meski masih sebagai Kaur Umum, Yatno pun menerima tawaran tersebut, dengan niat awal Lillahi Ta’ala, membantu sesama, agar hidupnya lebih bermanfaat. Tak dinyana, kiprahnya didengar luas, bahkan tak hanya di Desa Beji Arum atau lingkup Kecamatan Kertek saja. Meski secara normatif, wilayah kerjanya hanya mencakup satu desa, permintaan untuk dibantu pengurusan administrasi jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) atau Jamkesmas, mengalir dari luar wilayah Kertek. Dalam sehari, Yatno bahkan terkadang harus berhadapan dengan lima pasien dari beberapa Kecamatan. Berdasar data yang dimilikinya, tercatat sudah ada warga dari 9 Kecamatan yang dibantu pengurusan administrasi perawatan Rumah Sakit. Selain lingkup Kertek warga dari Kecamatan Kaliwiro, Mojotengah, Sapuran, Watumalang, Kalibawang, Selomerto, Leksono, dan Sukoharjo telah masuk dalam buku datanya. Secara otomatis, Yatno pun harus siap menyambangi di kediaman mereka hingga mengantar ke Rumah Sakit. Tak hanya rumah sakit daerah di Wonosobo, karena tak jarang pula, pasien tersebut perlu dirujuk ke RS Kariadi di Semarang, atau RS Dr Sardjito, Jogjakarta. Beberapa pasien yang perlu dirawat karena menderita gangguan kejiwaan juga diantarnya ke RSJ Dr Soeroyo, Magelang. Semua dilayani Yatno sampai tuntas, demi melihat pasien tersebut sembuh dan pulang kembali ke rumah masing-masing, serta bebas dari segala bentuk biaya.
Menanggapi kiprah dan prestasi yang diraih Suyatno, Kadinsos Agus Purnomo SH SSos MSi mengaku bangga dan memberi apresiasi sangat positif. Agus juga mengungkap optimisme, segala pengorbanan dan jiwa tanpa pamrih yang dimiliki koordinator Khotib se-Kecamatan Kertek tersebut akan mampu mengantarkannya ke tingkat jenjang lebih tinggi, sebagai PSM teladan Tingkat Nasional Tahun 2014. Demi mewujudkan prestasi membanggakan itu, Agus pun berharap do’a seluruh masyarakat Kabupaten Wonosobo.
0 Komentar