Dalam acara ramah tamah seusai taraweh bersama unsur Dinas/Instansi dan BUMN-BUMD, di Bank Jateng, Kamis malam 10 Juli 2014, Bupati mengungkap alasan pentingnya deteksi dini tersebut, adalah demi mengantisipasi segala bentuk gangguan keamanan dan ketertiban. Antisipasi atas potensi gangguan terhadap Kamtibmas di Kabupaten, ditegaskan Bupati merupakan tanggung jawab pimpinan daerah. Karena itu, pihaknya berupaya melakukan koordinasi instensif dengan segenap pihak terkait, seperti Polres dan Kodim, hingga jajaran Camat dan Muspika di wilayah. Deteksi dini dan koordinasi secara intensif dengan pihak-pihak berwenang tersebut, wajib dilakukan, khususnya dalam mengawal distribusi surat suara, mulai dari TPS, Desa/Kelurahan, Kecamatan, hingga ke KPUD.

Di hadapan Ketua DPRD, Kapolres, Kasdim, dan para pimpinan SKPD yang menghadiri acara tersebut, Bupati juga menekankan perlunya Camat menginstruksikan jajaran Kepala Desa/Kalu dan para perangkat, untuk menghimbau masyarakat agar menahan diri dari segala bentuk selebrasi yang provokatif, ataupun mengeluarkan ucapan-ucapan ambigu yang bisa memancing kesalahpahaman pihak lain. Hal ini menurut Bupati tidak bisa disepelekan, mengingat potensi kerawanan situasi Kamtibmas pasca pemilihan Presiden memang telah diprediksi oleh pihak-pihak berwenang. Dengan adanya kesadaran di kalangan masyarakat untuk cooling down dan menunggu ketetapan hasil Pilpres dari KPU, Bupati meyakini Kabupaten Wonosobo akan tetap aman dan tertib dalam bingkai harmonisasi sosial masyarakat.

Himbauan Bupati tersebut selaras dengan isi tausiyah oleh KH Abdul Mutolib. Di depan jamaah taraweh Dinas/Instansi yang hadir dalam kesempatan tersebut, Abdul Mutolib berpesan, agar momentum bulan puasa menjadikan semua muslim yang beriman lebih sabar dalam menghadapi sagala masalah dan persoalan. Dengan bekal keimanan dan kesabaran, niscaya kedekatan dengan Tuhan akan semakin mudah diraih, sehingga kelak akan menjadi insan yang lebih mulia di Dunia maupun akhirat.