Tim Gabungan Gelar Operasi Narkoba di Sekolah

 

Menurutnya, tindakan itu memang menjadi target pihaknya bersama pihak terkait untuk memberantas peredaran narkoba di kalangan pelajar, diantaranya melalui operasi ke setiap sekolah yang tiap saat akan dilakukan, terutama jika ada informasi terkait peredaran yang merebak di tengah pelajar dan butuh ditindaklanjuti.

Sejauh ini, penindakan dengan melakukan operasi secara langsung sudah dilakukan beberapa kali, sekaligus sebagai tindak lanjut kegiatan sosialisasi ke sekolah-sekolah serta komunikasi dengan pihak pengajar yang dilakukan beberapa waktu lalu. Ia berharap, melalui operasi semacam ini bisa menjadi tindakan pencegahan, disamping sosialisasi dan kordinasi dengan pihak sekolah secara kontinyu.

Kaur Binop Satres Narkoba Polres Wonosobo, IPDA.Padmono, menyampaikan, meski kasus peredaran narkoba di kalangan pelajar selama ini baru ada 1 kasus, itupun ditemukan tahun 2011, pihaknya tidak akan pernah berhenti mengimbau kepada pelajar dan pihak sekolah tentang bahaya penggunana narkoba. Untuk itu tiap 2 minggu sekali ia bersama instansi terkait melakukan sosialisasi bahaya narkoba di sekolah-sekolah, baik SD, SMP dan SMA, termasuk Perguruan Tinggi.

Selain itu, pihaknya juga meminta pihak pengajar dan orang tua juga berperan serta untuk menekan peredaran barang terlarang itu supaya generasi penerus bangsa tidak menyentuhnya. Pantauan terhadap pergaulan pelajar, baik di sekolah maupun di rumah harus dilakukan oleh guru dan orang tua murid secara terus menerus.

Hal itu dilakukan supaya mereka bisa cepat tanggap, terutama pada perubahan karakter anak yang tidak wajar. Jika sudah keluar dari perilaku seperti biasanya, guru ataupun orang tua harus cepat mengantisipasinya, sebab saat ini tidak dipungkiri, bahwa praktik peredaran narkoba sudah melibatkan para remaja yang sebagian besar masih tercatat sebagai pelajar.

Terkait operasi semacam ini, pihaknya mengaku akan terus melakukan operasi serupa supaya peredaran narkoba di masyarakat bisa ditekan, sehingga barang terlarang itu tidak lagi digunakan dan dijualbelikan.

Dalam operasi yang dipusatkan di SMKN 1 Sukoharjo ini, test urine juga dilakukan dengan metode acak. Jika sebelumnya tes serupa dilakukan kepada seluruh siswa, kali ini sengaja dilakukan acak, untuk mengetahui ada tidaknya siswa yang memakai narkoba. Sama dengan test urine sebelumnya, test kali ini juga tidak ditemukan adanya siswa yang memakai narkoba.

Camat Sukoharjo, Mulyono, memberikan apresiasi digelarnya operasi semacam ini di wilayahnya, sebab operasi kali ini oleh pihaknya juga dilakukan untuk melakukan razia pemakaian SmartPhone dan antisipasi kenakalan remaja dengan melibatkan KSPR (Kecamatan Sukoharjo Peduli Remaja) yang merupakan gabungan dari pihak PUSKESMAS, KUA, Kecamatan, KORAMIL dan POLSEK setempat. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi perkembangan teknologi informatika yang banyak diakses anak-anak remaja Sukoharjo, utamanya ekses negatif yang ditimbulkan, seperti kenakalan remaja, pemakaian miras, narkoba, pornografi dan aksi kekerasan di jalan.

Sasaran utama juga tidak terbatas pada siswa tapi juga orang tua, dengan melibatkan mereka pada sisi pengawasan pergaulan anak-anak remaja. Jika sudah merasa diawasi, Mulyono yakin, anak-anak remaja tersebut tidak akan berani berbuat hal-hal yang negatif.

 

 

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *