Transmigran Keluhkan Air Bersih

 

"Listrik dari PLN belum ada, dan air bersih harus membeli dari tangki milik swasta dengan harga Rp170 ribu per tangki," kata Supardiyono.

Dia bersama keluarganya tinggal di Gesing sejak 11 tahun lalu, namun sampai sekarang belum menikmati listrik dari PLN, sehingga untuk melakukan kegiatan ekonomi terkendala.

"Listrik di sini belum ada, kami masih menggunakan 'sentir' (alat penerangan tradisional), dan sebagian warga menggunakan listrik dari tenaga matahari," katanya.

"Pelatihan sudah sering dilakukan, namun jika tidak ada listrik dan air bersih, tentu menyulitkan kami untuk mengolah hasil laut," katanya.

Ia mengatakan mengenai air bersih sebenarnya pemerintah sudah membangun jaringan pipa sejak tiga bulan lalu, namun sampai sekarang belum teraliri air.

"Sudah dibangun, tetapi airnya belum mengalir, tidak tahu kapan akan mengalit, mungkin karena belum semuanya terpasang atau rusak," kata dia.

 

Sumber : REPUBLIKA.CO.ID

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *