Menurut pengakuan Titi, PGRI telah melayangkan surat permohonan audensi dengan MenPAN-RB pada besok hari (13/10). Kalau hasilnya tidak sesuai, rencana demo 15 Oktober tetap jalan.

"Prinsipnya Ketum PGRI ingin kami melakukan musyawarah mufakat dulu. Kalau hasilnya tidak sesuai dengan yang diinginkan, PGRI menyerahkan keputusan kepada FHK2I," bebernya.

Sikap FHK2I sendiri, lanjutnya, tetap berpegang pada janji MenPAN-RB untuk memproses pergantian honorer bodong ke asli. Kalau janji tersebut tidak direalisasikan, puluhan ribu honorer K2 akan turun ke jalan pada 15 Oktober.

"Mulai hari ini sudah ada sebagian honorer K2 yang bergerak ke Jakarta. Mereka tinggal tunggu komando saja, kalau besok hasilnya nihil, honorer K2 se Indonesia akan ke ibukota," tandasnya.

Sumber : jpnn.com