Dari paparan yang disampaikan di Jakarta, Dwi mengaku cukup terkesan dengan kinerja Suyatno dalam upaya mengentaskan permasalahan sosial di Wonosobo. Selain aktivitas berupa pendampingan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang membutuhkan tak hanya di lingkup satu kecamatan, Dwi juga menilai bahwa Suyatno cukup inovatif dengan tidak hanya bergantung pada program pemerintah, maupun ketersediaan anggaran. Hal itu dikatakan Dwi, bahkan sudah diklarifikasi Kepala Desa Bejiarum, Tugiman, yang mendukung kegiatan Suyatno dengan memberikan uang transport untuk kesana-kemari. Dari sisi sosial kemasyarakatn, Dwi juga memberi apresiasi terhadap respon masyarakat Bejiarum, yang begitu mengenal sosok Suyatno sebagai PSM teladan.

Tanggapan positif atas upaya Suyato menggapai predikat sebagai PSM Teladan Nasional juga datang dari Wakil Bupati Wonosobo, Dra Hj Maya Rosida MM. Di hadapan tim penilai dan segenap masyarakat Bejiarum yang turut hadir di TPQ Al Iman Bejiarum, Wabup mengaku sangat bangga dengan apa yang sudah dilakukan oleh Suyatno. Menurut Wabup, Wonosobo memang sangat membutuhkan sosok-sosok PSM seperti Suyatno yang ringan tangan membantu sesamanya.  Ke depan, Maya mengaku akan mensupport penuh Suyatno, terutama dalam menghadapi penjurian final di Jambi, yang akan digelar tak lama lagi. Wabup berharap, Suyatno akan mampu mengikuti jejak Sudarman, PSM senior dari Desa Pecekelan, Sapuran yang berhasil meraih predikat PSM teladan Nasional  pada Tahun 2012.

Suyatno sendiri, ketika dimintai tanggapan terkait hadirnya tim juri nasional di kediamannya mengaku masih sangat optimis. Namun demikian, Bapak 2 anak yang memiliki prinsip Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe itu merasa bahwa semua yang dilakukannya merupakan sebuah perjuangan yang dilandasi keikhlasan, sehingga meski kelak nantinya tidak meraih predikat teladan, dia akan tetap berkiprah sebagai PSM dengan sepenuh hati.