Wonosobo Belum Memiliki Gedung Kesenian

Menurut laporan panitia, Enang Basuki, kegiatan ini sedianya akan digelar di siaran RRI Purwokerto, namun karena adanya pengurangan anggaran sehingga pihak RRI hanya bisa memfasilitasi akomodasi dan tempat sampai bulan September, sehingga Pepadi Kabupaten/Kota yang mendapat jadwal siaran wayang kulit bulan Oktober sampai dengan Desember tidak terfasilitasi siaran tersebut. 

Maka Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Pepadi Kabupaten Wonosobo melakukan bekoordinasi bersama pada tanggal 9 Desember lalu dan berinisiatif menggelar wayang kulit secara mandiri. 

Di sisi lain, kegiatan ini digelar mengingat Wonosobo merupakan kota yang kaya akan seni budaya yang beraneka ragam. Kurang lebih 2 ribu kelompok seni yang tersebar di seluruh Kecamatan yang ada di Wonosobo. Namun disayangkan sampai saat ini Wonosobo belum memiliki gedung kesenian sebagai ajang khusus untuk wadah pembinaan, dan pelestarian budaya dan kesenian tersebut.

Selain itu, Pagelaran wayang kulit ini digelar sebagai sarana publikasi dan promosi kesenian daerah khususnya wayang kulit agar bisa berkembang dan tidak luntur oleh budaya asing yang sebagian besar tidak selaras dengan budaya bangsa Indonesia. Juga untuk menumbuhkembangkan keberadaan seni agar bisa digemari masyarakat luas.

Dalam kesempatan tersebut Kepala BPMPPT Gatot Hermawan, dalam sambutannya, membacakan Sambutan Bupati, mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama melestarikan seni budaya yang ada di Wonosobo. Serta melestarikan budaya gotong royong dan budaya melestarikan perilaku yang bersifat membangun di segala segi.

Sementara Wakil Bupati, Agus Subagiyo, selain menyampaikan apresiasi juga merasa bangga kepada warga Dusun Diwek karena di kampung tersebut banyak terdapat seniman dan memiliki motivasi tinggi dalam melestarikan budaya jawa. Agus juga mengajak kepada semua unsur masyarakat secara bersama-sama andil dalan memajukan Wonosobo, melalui berbagai segi, pendidikan, dan seni budaya.

 

 

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *