Wonosobo Raih Penghargaan Kabupaten Peduli UMKM Berbasis ODOP dan OVOP
Menurut Sri Puryono, penghargaan diberikan kepada 35 Kabupaten/Kota se Jawa Tengah sebagai bentuk apresiasi pihaknya kepada Bupati/Walikota yang berhasil mengangkat potensi andalan lokal yang ada di daerahnya melalui usaha mikro, kecil dan menengah. Diharapkan penghargaan ini bisa memicu pembangunan daerah, khususnya dalam rangka mengangkat dan mengembangkan potensi lokal masing-masing Kabupaten/Kota.
Menanggapi raihan ini, terpisah, Bupati Wonosobo, Kholiq Arif, menyampaikan pihaknya sangat serius dalam membangun Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Wonosobo. Pemberdayaan UMKM merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian masyarakat Wonosobo. UMKM merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan berperan dalam proses peningkatan pendapatan masyarakat, bahkan dimasa krisis UMKM dikenal mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah mendorong UMKM untuk terus tumbuh sehingga bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja sehingga bisa menekan angka pengangguran.
Dalam rangka perluasan kesempatan berusaha bagi wirausaha baru dan penyerapan tenaga kerja serta menekan angka pengangguran, keberadaan UMKM yang dominan sebagai pelaku ekonomi merupakan subyek vital dalam pembangunan. Pelaku UMKM merupakan pelaku usaha yang mandiri, kukuh dan fleksibel, dalam kondisi normal maupun krisis sekalipun.
Pihaknya dalam beberapa tahun terakhir telah melaksanakan beberapa program, seperti pemberian izin gratis untuk UMKM sebanyak-banyaknya dan sejak tahun 2009 sampai sekarang lebih dari 18 ribu UMKM telah memperolehnya. Selain itu pihaknya juga melakukan klasifikasi produk yang diorientasikan ke pasar sehingga sampai saat ini sudah ada 73 produk unggulan yang bisa masuk pasar modern dengan pemberian barcode khusus.
Program lainnya adalah kanalisasi modal melalui bentuk-bentuk pelatihan, sesuai dengan produk yang dibutuhkan atau sesuai kebutuhan produsen, seperti packing, penentuan rasa dan pembuatan bentuk olahan sesuai basic need atau kebutuhan dasar serta fasilitasi permodalan melalui Bank Wonosobo dengan kredit sangat murah yakni 0,7 persen per bulan.
Kholiq menambahkan, upaya tersebut selaras dengan program prioritas yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Wonosobo tahun 2010-2015 yakni peningkatan, perluasan dan pengembangan kesempatan kerja, melalui pengembangan kelembagaan, produktivitas dan pelatihan kewirausahaan, pengembangan usaha masyarakat, melalui peningkatan kemampuan usaha mikro, kecil dan menengah untuk mengelola produk-produk potensial daerah baik dalam bidang permodalan, produksi maupun pemasaran serta kerjasama pembangunan, melalui penguatan kerjasama antara Pemkab Wonosobo dengan Perguruan Tinggi dan pelaku usaha atau BIG Partnership dalam pengembangan produk-produk potensial daerah seperti pertanian, industri dan pariwisata.
0 Komentar