Bangkitkan Minat Baca Perlu Kreativitas
Menurut Anis, perlu cara-cara kreatif dan inovatif untuk mengajak anak suka membaca, tentunya, harus menyenangkan. Pada dasarnya, kata dia, kesukaan anak membaca karena anak memang suka terhadap buku.
"Jadi, potensi itu sudah ada, tinggal untuk memunculkan minat suka membaca itu perlu dorongan yang kreatif. Kalau cuma diberitahu membaca itu baik, menambah ilmu, dari dulu juga begitu, berikan anak sebuah kepuasan dalam membaca," jelas Anis.
Disela menjelaskan agar minat baca anak muncul, Anis mengungkapkan pengalaman pribadinya sampai doyan melahap berbagai buku bacaan.
"Pengalaman saya dulu hingga suka baca, lantaran dibolehkan naik sepeda kalau keperpustakaan. Jadi, keperpustakan bukan nyari buku, tetapi biar bisa pakai sepeda. Akhirnya, lama-kelaman jadi hobi membaca," ungkapnya.
Jadi, sambungnya, cara kreatif perlu di terapkan orang tua dan guru. Dia menyadari betul minimnya minat baca anak, karena dibarengi dengan minimnya kreatifitas guru dan orang tua dalam memunculkan keinginan tersebut.
Anis menambahkan dengan menjamurnya dunia hiburan yang sangat gampang ditemui oleh anak-anak melalui jaringan nirkabel yang tidak bersifat edukasi, sehingga, Anis menilai perlu adanya teknologi berbasis digital dan online agar masyarakat dan anak khususnya, dapat dengan mudah mengakses buku-buku secara mudah dan yang terpenting tidak membosankan.
"Karena kompetisi dunia digital yang bersifat mendidik dengan dunia hiburan yang belum tentu memberikan edukasi semakin ketat, jadi, kita harus mendorong dengan cara yang menyenangkan. Nah, ini kompetisi kita. Teknologi ini bisa dipakai dengan aplikasi yg sederhana, mudah mudahan dapat diterapkan dimana-mana," ucap Anis.
Ketua Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Abdul Waidl mengatakan, untuk membangkitkan minat baca anak memang perlu kreativitas orang tua dan guru, namun, dia menilai dengan adanya perpustakaan digital, akan terasa sia-sia, jika, anak-anak yang berada dipedesaan belum bisa menikmati jaringan internet.
Dengan demikian, sambung Waidl, untuk memancing semangat anak berburu buku bacaan, pemerintah harus pro-aktif dalam hal itu. "Menggiatkan perpustakaan keliling hingga kedesa, memperbanyak penulisan buku yang menarik minat, jadi, jangan hanya buku mata pelajaran saja," katanya, saat berbincang dengan INDOPOS (Grup JPNN), Minggu (30/11).
Di samping itu, dia mengatakan, pemerintah juga harus menyelenggarakan kerja sama seluas-luasnya dengan berbagai pihak, untuk membuat taman bacaan didesa dan dikota. "Taman bacanya, tidak di isi dengan buku mata pelajaran."
Nah, terkait dengan menumbuhkan minat baca anak dengan cara yang menyenangkan itu, biarkan anak-anak dapat mengakses buku-buku selain buku mata pelajaran.
"Awalnya memang untuk memberikan stimulus agar mereka senang membaca, berikan mereka buku-buku yang dapat memupuk kecintaan kepada bangsa dan negara," tuntasnya.
Sumber : jpnn.com
0 Komentar