BBM Subsidi Naik Pertamax Laris Dipakai Masyarakat

 

Habisnya stok pertamax terindikasi positif, yakni adanya migrasi penggunan BBM Subsidi ke BBM Non Subsidi. Hal ini diakibatkan fluktuasi harga minyak dunia yang terus menurun sehingga disparitas harga antara BBM Subsidi dan Non Subsidi tidak terlalu besar.

Saat ini harga pertamax 10.800 rupiah dan premium 8.500 rupiah. Selisih harga 2.300 rupiah dianggap lebih murah karena pertamax adalah oktan 92 sementara premium oktan 88 sehingga konsumen menganggap lebih baik menggunakan bahan bakar non subsidi jenis pertamax.

Terkait hal ini, Oman meminta konsumen dari golongan mampu untuk lebih menggunakan pertamax karena mesin kendaraan juga akan lebih awet dan kencang tarikannya. Sementara BBM Subsidi, dinikmati oleh golongan masyarakat menengah kebawah.

Namun demikian konsekuensinya pihak Pertamina dan Hiswana Migas (SPBU-SPBU) harus menyediakan stok pertamax lebih banyak untuk mengantisipasi kekurangan stok akibat bertambahnya konsumen pengguna pada BBM Non Subsidi khususnya  jenis pertamax.

Selain itu pihaknya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat, karena kondisi yang kondusif. Pasca kenaikan BBM Subsidi tidak terjadi gejolak yang membahayakan dan merugikan masyarakat. Walaupun ada penolakan, masih dalam taraf yang wajar, karena kebijakan kenaikan BBM di daerah manapun selalu akan menimbulkan pro dan kontra. Untuk itu masyarakat bisa lebih tenang, karena pasokan BBM Bersubsidi dijamin aman. Meski demikian Oman juga minta agar konsumen pengguna untuk melakukan penghematan dengan menggunakan kendaraan seperlunya.

 

 

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *