Dengan 100-0-100, Bomerto Dan Sariyoso Siap Wujudkan PLBK
Baik Sukron Makmun selaku Kepala Desa Bomerto, dan Ahmadun selaku Kades Sariyoso mengaku bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat di desa masing-masing dibutuhkan komitmen semua pihak terkait dan harus didukung dengan tata kelola lingkungan yang baik. PLBK dinilai keduanya merupakan solusi tepat dan akurat, karena dalam program yang digulirkan Kementerian Pekerjaan Umum RI tersebut, masyarakat terlibat secara langsung dan memberikan partisipasi mereka secara aktif. Dan untuk menyukseskan program unggulan dalam rangka penataan ruang tersebut, kedua Desa yang terletak berdekatan tersebut telah memiliki kiat jitu berupa kombinasi angka 100-0-100.
Angka-angka yang menyerupai nomor telpon bebas pulsa tersebut, dijelaskan Sukron dan Ahmadun, merupakan target pihaknya, yaitu tercapainya 100 % kebutuhan air bersih bagi warga, nihil atau 0 nya jumlah rumah tak layak huni, dan tercapainya 100 % sanitasi lingkungan. Sukron Makmun, bahkan mencanangkan target untuk dapat menjadikan Desa Bomerto sebagai desa terbersih di Kabupaten Wonosobo, lengkap dengan potensi wisata yang maju, dan lingkungan tertata. Untuk menuwujudkan target tersebut, modal utama Bomerto adalah berupa kekuatan masyarakat yang sangat taat kepada kearifan lokal.
Desa Sariyoso pun setali tiga uang. Dengan target 100-0-100 tersebut, Ahmadun mengaku memiliki target untuk menjadikan Sariyoso sebagai Pusat Belajar dan Wisata Berbasis Ikan. Modal utama yang menjadi basis kekuatan dari target tersebut, dijelaskan Ahmadun ,diantaranya meliputi Penghargaan sebagai Juara Perpustakaan Desa Tingkat Propinsi Jawa Tengah, setiap warga sudah memelihara ikan dan sangat paham mengenai cara pengembangannya, serta memiliki lokasi yang mudah dijangkau dari pusat Kota.
Komitem kedua Kades tersebut untuk menyukseskan PLBK mendapat apresiasi dari segenap hadirin. Wakil Bupati, Dra Hj Maya Rosida MM, Ketua DPRD, Afif Nurhidayat hingga Kepala DPU, Ir Supriyanto MSi bahkan menyebut kesiapan kedua desa tersebut menjadi modal dasar yang akan menggerakkan semua Desa di Kabupaten Wonosobo untuk menata lingkungan mereka sesuai kaidah yang ditetapkan pemerintah pusat. Ketiganya juga secara serempak berharap agar momentum peringatan hari tata ruang nasional tersebut dapat menjadi tonggak awal untuk membangun Wonosobo yang lebih maju dan ramah lingkungan. Untuk menunjukkan keseriusan semua pihak dalam mewujudkan cita-cita besar tersebut, di akhir acara diskusi dilakukan penandatanganan komitmen bersama para pihak untuk mendukung kegiatan tata ruang partisipatif bagi Wonosobo.
0 Komentar