Infaq dari Masyarakat Harus Dikelola Lembaga Berbadan Hukum Jelas

 

Jika hal ini bisa dijalankan, ditambah ibadah infaq, zakat, dan sedekah yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Islam di wonosobo, didukung dengan besarnya kekayaan sumber daya alam yang dimiliki, Eko optimis, bisa memberikan kontribusi terhadap masalah kemiskinan melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang pada akhirnya bisa mengurangi angka kemiskinan di Wonosobo. Angka kemiskinan  di  Wonosobo sendiri saat ini 22,4% atau masih diatas rata-rata  angka kemiskinan Provinsi Jawa Tengah yakni 14,56%.

Untuk itu Eko berharap, infaq puluhan juta dari masyarakat yang terkumpul, salah satunya melalui Yayasan Kesejahteraan Amal Umat Islam (Yakaumi) Kabupaten Wonosobo bisa untuk kemaslahatan umat, dan disalurkan dengan prioritas untuk mengentaskan kemiskinan.

Eko juga meminta, dana yang sudah terkumpul tersebut, disalurkan ke beberapa program penyejahteraan masyarakat melalui pendekatan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat yang tepat sasaran, dengan mengoptimalkan kerjasama dan kemitraan dengan pihak-pihak terkait sesuai dengan skala prioritas serta kondisi masyarakat Wonosobo.

Selain itu, melalui Yakaumi diharapkan bisa menjadi motivasi masyarakat yang mampu, khususnya kepada para PNS baik di jajaran PEMDA maupun instansi vertikal serta pegawai BUMN atau BUMD, untuk berinfaq dan shodaqoh, karena infaq dan shodaqoh merupakan hak para fakir miskin.

Eko juga kepada pengurus Yakaumi Kabupaten Wonosobo, untuk semakin meningkatkan kapabilitas dan akuntabilitas dalam pengelolaan amal infak masyarakat, sehingga dapat menstimulasi pihak-pihak potensial yang belum ber-infak, apalagi tujuan utama pendirian yayasan yang terbentuk pada tahun 1991 silam ini adalah membantu kaum dhuafa.

Terkait pembukaan Amal Infaq Yakaumi periode 209, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo, H.Muhtadin, menyampaikan bahwa perolehan Infaq Yakaumi kali ini merupakan pemasukan bulan Juni sampai November 2014, yang terkumpul sebanyak 66 juta 748 ribu rupiah, dengan rincian, perolehan dari donatur Dinas/Instansi dan Bank senilai 19 juta 594 ribu rupiah dan infaq dari kecamatan senilai 47 juta 153 ribu rupiah.

Untuk infaq dari Kecamatan, Kecamatan Kepil kembali menjadi kecamatan yang mengumpulkan infaq terbesar yakni 6 juta rupiah, disusul Kecamatan Wonosobo sebesar 5,1 juta rupiah, sedang terendah dikumpulkan Kecamatan Kalibawang sebesar 1,125 juta rupiah.

Muhtadin menambahkan, dana infaq yang terkumpul dikeluarkan untuk bantuan stimulan pemugaran rumah tidak layak huni warga tidak mampu yang direkomendasikan dari desa dan kecamatan, bantuan biaya pendidikan serta bantuan pengobatan warga muslim di Wonosobo yang tidak mampu dan belum mendapatkan bantuan dari Pemerintah.

Sementara itu, H.Soleh Yahya, Ketua PD Muhammadiyah Wonosobo menyampaikan perlunya Umat Islam di Wonosobo bersatu, untuk memecahkan berbagai permasalahan umat, seperti kemiskinan, kebodohan dan degradasi moral.

Jika hal ini tidak segera dicarikan solusinya, maka bahaya kehancuran sebuah generasi akan nampak di depan mata. Ia melihat pertemuan ulama dan umaro ini, bisa menjadi agenda strategis untuk merumuskan berbagai solusi dengan tetap mengedepakan amar ma’ruf nahi munkar serta akhlaqul karimah sebagai landasan utamanya.

 

 

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *