Jembatan Penghubung 3 Desa Ambles Diganti Bambu

“Jembatan tersebut menjadi penghubung bagi warga desa Tlogodalem, Karangluhur dan Purwojati,” jelas Bandriyo, Selasa (26/1). Namun demikian, Bandriyo mengakui warga setempat cukup sigap karena pada pagi harinya mereka langsung membuat jembatan darurat dari bambu.

Ambrolnya jembatan di Tolgodalem tersebut dibenarkan pihak BPBD Wonosobo. Sugiri, salah satu pegawai BPBD menyebut jembatan dengan konstruksi batu pasang melengkung khas jaman dahulu itu memang sudah berusia cukup tua. “Menurut warga sekitar, jembatan dibangun pada tahun 1980an dan sampai hari ini belum pernah direnovasi,” terang Sugiri. Menurutnya, pemerintah daerah juga belum pernah memberikan anggaran untuk perbaikan jembatan. “Kejadian amblesnya jembatan, diperkirakan akibat dari keroposnya struktur penyangga jembatan, terlebih pada akhir-akhir ini arus aliran sungai di bawahnya semakin deras seiring hujan yang turun dengan intensitas semakin tinggi,” lanjut Sugiri.

Dengan adanya jembatan bambu darurat yang telah terpasang, Sugiri berharap warga sekitar untuk sementara hanya lewat dengan kendaraan roda dua. “Jembatan belum bisa dilalui roda empat mengingat kekuatannya tidak memadai,” pungkas Sugiri. Akibat dari amblesnya jembatan, warga dengan kendaraan roda empat terpaksa harus memutar melalui jalan yang lain dan cukup jauh. Masyarakat kebondalem sendiri, rata-rata berharap agar pemerintah secepatnya menganggarkan dana untuk perbaikan jembatan agar arus kendaraan di ketiga desa lancar seperti sediakala.

 

 

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *