Kabupaten Purworejo Pelajari Implementasi GSIB Wonosobo

 

Di depan Asisten Pemerintahan Sekda, Kepala Bagian Pemberdayaan Perempuan dan  Perlindungan Anak, segenap pimpinan SKPD terkait yang tergabung dalam Tim GSIB Wonosobo, Ismanta menceriatakan latar belakang kunjungannya ke Wonosobo. Selain faktor prestasi yang diraih Wonosobo dalam bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, Sektretaris Badan KB dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Purworejo itu juga mengaku ingin bertemu dan menimba ilmu kepada para pemangku kebijakan implementasi GSIB. Dengan kunker tersebut, pihaknya berharap akan mampu mengimplementasikan hal serupa di Kabupaten Purowerjo, dan membawa dampak positif terhadap upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) melahirkan, maupun angka kematian bayi (AKB).

Keseriusan Pokjatap GSIB Purworejo tersebut diapresiasi positif oleh Asisten I Sekda, Drs M Aziz Wijaya MM. Menurut Aziz, pertemuan antara Pokja GSIB Purworejo dengan Tim GSIB Wonosobo selayaknya lebih kepada upaya untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman masing-masing. Meski telah banyak meraih prestasi, Aziz menilai Kabupaten Wonosobo dengan gerakan sayang ibu dan bayi juga perlu terus belajar, agar terwujud cita-cita untuk menihilkan angka kematian ibu maupun angka kematian bayi. Dengan adanya sharing pengalaman tersebut, diyakini ke depan, baik Purworejo maupun Wonosobo akan mampu mengimplementasikan GSIB dalam tindakan-tindakan nyata yang bermanfaat bagi kemajuan kedua daerah.

Senada, Kepala Bagian PP dan PA Setda, Dra Siti Nurjanah MSi mengaku bahwa banyaknya prestasi yang diraih GSIB di Wonosobo tak lepas dari peran serta masyarakat dan kerjasama yang baik antar SKPD terkait. Dalam paparannya, Siti menyebut bahwa implementasi GSIB hingga ke desa-desa telah berjalan cukup baik. Selain telah adanya ambulance desa yang siap mengantar ibu hamil ketika hendak melahirkan di sebagian besar Desa, warga masyarakat juga telah sadar untuk membentuk satuan tugas (Satgas) GSI. Di samping itu, GSI juga telah menginisiasi lahirnya beberapa forum partisipasi masyarakat, seperti Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Forum Komunikasi Kesehatan Dusun (FKKD).

 

 

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *