Kontingen Pramuka Siaga Wonosobo Optimis Raih Prestasi di PERSARI
Menurut Amin, sesuai tradisi keikusertaan kontingen Wonosobo, yang akan mewakili Karesidenan Kedu, di ajang ini, beberapa prestasi sering diraih termasuk seringnya regu siaga asal Kwarcab Wonosobo mengikuti ajang tahunan ini.
Pada tahun ini kontingen Wonosobo merupakan juara umum dalam Pesta Siaga tingkat Karesidenan Kedu yang digelar belum lama ini di Wonosobo, dimana Wonosobo yang diwakili Barung Hijau Putra SD 1 Wonosobo tampil sebagai juara pertama putra, Barung Merah Putra SD Sinduagung sebagai juara dua putra dan Barung Hijau Putri SD 1 Wonosobo sebagai juara dua putri. Sesuai aturan, peserta yang berhak tampil dalam ajang PERSARI merupakan juara 1 dan 2 putra dan putri tingkat karesidenan. Selain tiga regu asal Wonosobo yang akan mewakili Karesidenan Kedu, Regu putri asal Kebumen juga ikut dalam ajang ini. Tiap regu sendiri terdiri dari 1 ketua regu dan 7 anggota dan didampingi 3 orang pembina.
Amin meminta kepada 24 siswa kelas 4 SD tersebut agar mempersiapkan jasmani dan rohaninya dengan baik, sehingga pada saat kegiatan yang dilaksanakan pada 31 Mei dan 1 Juni di Pusat Kegiatan Kepramukaan (PUSKEPPRAM) Candra Birawa Kwarda 11 Jawa Tengah Karanggeneng Gunung Pati Kota Semarang, mereka bisa tampil prima dan bisa membawa nama baik, tidak hanya diri, sekolah dan regu tapi juga nama Kabupaten dan Karesidenan Kedu.
Terkait kesiapan kontingen, pembina pendamping kontingen asal SD 1 Wonosobo, Nurul Hidayati menyampaikan selama ini pihaknya telah mempersiapkan diri dengan serangkaian latihan sejak kepastian mereka menjadi juara tingka korwil Kedu pada 22 Maret lalu. Apalagi kegiatan yang dilombakan pada ajang ini berbeda dengan materi yang dilombakan pada ajang serupa di tingkat Kabupaten dan Karesidenan. Untuk tingkat Provinsi Jawa Tengah sendiri, kegiatan yang dilakukan lebih ke pembinaan karakter siswa.
Pada ajang ini ada 6 kegiatan prestasi yang dilombakan, yakni lomba pentas seni daerah, self introduction, bermain peran, geguritan, presenter kecil dan melukis tong sampah dari limbah plastik.
Tiap harinya, sekitar 4 jam, mulai jam 11 sampai 3 sore, pihaknya bersama tim pembina melatih 24 anak tersebut, sesuai dengan kapasitas dan kemampuan mereka. Seperti dalam bermain peran, pihaknya khusus menyiapkan siswa yang punya kemampuan di bidang drama, dan khusus untuk ajang ini pula, pihaknya mengambil tema seputar kejadian terkini dengan menggunakan beberapa peralatan seperti sterofoam untuk membuat benda-benda yang bisa menghidupkan susasana. Pihaknya meniru properti yang dipakai dalam Opera van Java yang tayang di Stasiun TV Trans 7, sehingga bisa lebih menarik penonton, disamping para siswa juga semangat dalam memerankan lakon yang dipentaskan.
Selain kegiatan prestasi, kegiatan lain juga harus diikuti para siswa, yakni kegiatan umum berupa upacara pembukaan, atraksi tari masal, permainan besar, olahraga dan upacara penutupan. Selain itu ada juga kegiatan pengembangan berupa permainan tradisional dan pengenalan teknologi informasi serta kegiatan rekreatif, pendidikan dan budaya berupa kunjungan ke PENERBAD, Musium Ronggowarsito dan ke Masjid Agung Jawa Tengah.
Sementara itu, Bunda Siaga Kwarcab Wonosobo, Aina Liza Kholiq Arif berpesan kepada para siswa, selain berupaya keras untuk meraih juara juga harus tetap menjaga kekompakan dan persahabatan, tidak hanya dengan sesama regu asal Wonosobo, tapi juga dengan regu dari daerah lain.
Selain itu, Aina meminta agar mereka selalu menjaga kesehatannya dan senantiasa berdoa sehingga mereka selalu mendapat kekuatan dalam setiap aktivitas yang diikuti.
0 Komentar