Korban Longsor Banjarnegara Ikuti Penyembuhan Trauma

 

Ia mengatakan PSPA "Satria" Baturraden mempunyai tugas pokok dan fungsi memberikan pelayanan kepada anak-anak yang mengalami hambatan perilaku. "Pada kesempatan seperti ini, setiap terjadi bencana kami melakukan terapi seperti ini," katanya.

Ia menuturkan memulihkan kondisi psikis anak dengan kegiatan seperti ini maka mereka akan kembali ceria,
Menurut dia kondisi psikis anak-anak di pengungsian sementara ini tidak terlalu mengkhawatirkan. "Namun, tidak bisa kasat mata seperti ini, karena anak itu mengendap dan bisa saja muncul pada saat-saat tertentu ketika sudah besar," katanya.

Ia mengatakan melalui kegiatan ini mereka diharapkan melupakan peristiwa bencana tersebut. "Kadang-kadang kejadian itu terekam dalam memorinya, dengan kegiatan ini kami harapkan trauma anak hilang," katanya.

 

GP Ansor Kerahkan Banser ke Lokasi Longsor

SEMARANG -- Gerakan Pemuda Ansor mengerahkan 300 anggota Banser Tanggap Bencana ke lokasi bencana tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, untuk membantu proses pencarian dan evakuasi para korban.

"Pemberangkatan ratusan banser tanggap bencana dari Wonosobo, Purbalingga, dan Banjarnegara ini sebagai wujud kepedulian GP Ansor kepada masyarakat yang sedang tertimpa musibah," kata Ketua PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas setelah menggelar rapat koordinasi pemberangkatan tim di Semarang, Ahad (14/12). 

Ia menjelaskan Banser Tanggap Bencana yang diberangkatkan ke lokasi tanah longsor akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk tim SAR gabungan dalam membantu para korban.

"Hingga saat ini situasi di lokasi bencana tanah longsor Banjarnegara masih sulit ditembus Tim SAR gabungan, karena medan yang sangat berat sehingga dibutuhkan banyak personel," ujarnya.

Menurut dia, GP Ansor juga menggalang dana solidaritas kemanusiaan untuk meringankan beban korban tanah longsor di Banjarnegara.

"Instruksi ini langsung kepada seluruh pengurus cabang GP Ansor se-Jateng dan nanti disalurkan kepada korban," katanya.

Sementara itu, DPW Partai Keadilan Sejahtera Jawa Tengah mendirikan posko jenazah di tempat evakuasi korban terkait dengan cukup banyaknya korban yang meninggal dunia.

"Pendirian posko itu atas permintaan dari Badan SAR Nasional, PKS ditugasi sebagai koordinator pemulasaraan jenazah korban longsor," ujar Ketua Bidang Kepanduan dan Olahraga DPW PKS Jateng Amir Darmanto.

Ia mengatakan tugas para sukarelawan PKS adalah melakukan perawatan jenazah seperti memandikan, menshalatkan, dan mengkafani para jenazah tersebut.

"Selain mendirikan posko jenazah, puluhan sukarelawan PKS dari berbagai daerah dari Solo, Purworejo, Semarang, Pekalongan dan Brebes, juga kami kerahkan ke lokasi tanah longsor guna evakuasi korban," katanya.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan berdasarkan pendataan sementara sebanyak 20 jenazah korban longsor di Dusun Jemblung, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, telah ditemukan.

 

PMI Bantu Korban Longsor Banjarnegara

BANJARNEGARA - Palang Merah Indonesia (PMI) menurunkan relawannya untuk membantu korban bencana alam tanah longsor yang terjadi di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Kepala Humas PMI Jawa Tengah, Muhammad Nashir, menjelaskan PMI telah membuka posko di lokasi dan telah menerjunkan 15 relawan untuk membantu proses evakuasi dan pendataan kerusakan maupun korban di lokasi. 

“Para relawan PMI dari Banjarnegara, Banyumas, Wonosobo, Pekalongan sudah turun ke lokasi bencana untuk membantu evakuasi dan pendataan korban. Kami juga menyiapkan kain kafan dan kantong jenazah,” kata Muh. Nashir. 

Ditambahkannya, data PMI per Sabtu (13/12) pagi, terdapat 380 pengungsi di Masjid At-Taqwa, 106 warga mengungsi di Balai Desa Sijeruk, dan 78 orang di sejumlah rumah warga.  Para pengungsi membutuhkan bantuan logistic. 

PMI juga akan membuka dapur umum, rencananya untuk memberikan makan pagi atau sarapan sebanyak 500 paket.

“PMI Provinsi Jawa Tengah juga akan mengirimkan dukungan 100 buah kantong jenazah dan 50 buah terpal,” tambah Nashir.

 

13 Alat Berat Didatangkan ke Lokasi Longsor Banjarnegara

BANJARNEGARA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mendatangkan 13 alat berat ke lokasi longsor Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, untuk mempercepat proses evakuasi.

"Evakuasi yang sekarang hanya dilakukan secara manual karena belum tembus jalannya. Sembari dilakukan secara manual, kita datangkan 13 alat di antaranya ekskavator dan dozer," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono di lokasi longsor, Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Minggu.

Menurut dia, alat berat tersebut akan dioperasikan dua arah, yakni dari Banjarmangu dan Karangkobar guna menyingkirkan material longsoran yang menimbun ruas jalan Banjarnegara-Karangkobar sepanjang 500 meter.
Bahkan, kata dia, di ruas jalan itu ada jembatan yang tertimbun lebih dari 10 meter. Ia mengharapkan ruas jalan tersebut dapat dibuka dalam waktu lima hari sehingga ekskavator dapat menjangkau lokasi longsor guna mempercepat proses evakuasi.

Kendati demikian, dia mengakui bahwa adanya kode etik dalam proses evakuasi sehingga kegiatan tersebut akan dilakukan oleh Badan "Search and Rescue" Nasional (Basarnas) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Lebih lanjut, Basuki mengatakan bahwa berdasarkan peta rawan bencana yang ditunjukkan oleh Tim Geologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta, wilayah Banjarnegara merupakan daerah paling rawan di wilayah eks Keresidenan Banyumas. "Baik dalam struktur geologinya maupun lapisan tanahnya. Itu semua merah dalam peta rawan bencana," katanya.

Terkait hal itu, dia mengatakan bahwa perlu dilakukan tiga hal untuk memperlambat longsorannya. "Pertama, kita lihat topografi, morfologi, dan bentang alamnya. Yang kedua, pola dan cara tanam masyarakat serta jenis tanaman yang diberdayakan oleh masyarakat. Kemudian yang ketiga, intensitas hujan," katanya.

Ia mengatakan jika intensitas hujannya tinggi, potensi longsornya akan tinggi. Oleh karena itu, kata dia, perlu adanya sistem peringatan dini dan sosialisasi harus dilakukan secara intensif. "Tidak mungkin kita mengevakuasi begitu saja. Mereka kehidupannya di sini, kampung halamannya di sini, tetapi tidak rentan bahaya," katanya.

 

Dompet Dhuafa Bangun Sekolah Ceria di Pengungsian Banjarnegara

BANJARNEGARA-- Ketua Posko Dompet Dhuafa di Banjarnegara, Jawa Tengah, Imam Baihaqi mengatakan, selain menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok warga bencana longsor, pihaknya juga menggelar aktivitas sekolah ceria bagi anak-anak setempat.

"Sekolah ini semacam aksi layanan terapi trauma, kita berikan cerita-cerita lucu, semangat untuk anak-anak, kita buat anak-anak bisa belajar dan bermain bareng," ujar Imam saat dihubungi ROL, Ahad (14/12).   

Sejauh ini, menurut Imam, respon anak-anak juga cukup bagus dan beberapa telah menampakkan wajah cerianya. "Mereka sudah nyanyi bareng, tepuk tangan, ceria dan terlihat senang," lanjut Imam.

Sekolah ceria tersebut dilakukan di empat titik pengungsian dengan mengerahkan sekitar 22 relawan Dompet Dhuafa yang sebagian besar terdiri dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).  "Para relawan mengajak bernyanyi, origami, melukis dan hal lainnya agar anak-anak bisa menuangkan kreatifitasnya," kata Imam.

Selain itu, ditambahkan Imam, pihak Dompet Dhuafa juga akan segera menggandeng mahasiswa psikologi dalam rangka pengecekan tingkat trauma korban terutama anak-anak korban longsor Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah tersebut. 

 

Sumber : REPUBLIKA.CO.ID

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *