Kreatif, Siswa SMK Informatika Wonosobo Gunakan Limbah Sebagai Bahan Baku Baju
Ketika ditemui di sekolahnya yang terletak di kawasan Sidojoyo, Kamis (4/12), Fifi Agustin Istiqomah SPd, selaku guru pembimbing mengakui, siswa-siswinya di jurusan Busana Butik memang cukup kreatif. Keterampilan mendesain baju-baju yang diperoleh dari bangku sekolah membawa mereka untuk berkreasi lebih jauh. Didukung oleh adanya sumber daya yang mendukung, dan pola pikir sederhana, yaitu berupaya memberi kontribusi terhadap “Gerakan Indonesia Peduli Sampah Menuju Masyarakat Berbudaya Reduce, Reuse dan Recycel (3R) Untuk Kesejahteraan Masyarakat”, mereka melihat sampah di sekitar sebagai sebuah potensi ekonomi. Pemikiran itu juga didukung oleh data-data konkret yang mereka peroleh dari berbagai sumber.
Secara gamblang, Fifi menuturkan bahwa anak-anak didiknya ternyata memiliki pandangan global yang cukup luar biasa. Salah satu latar belakang kreativitas mereka, menurut Fifi adalah kondisi Negara Indonesia yang saat ini merupakan Negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia. Mereka juga paham bahwa pada tahun 2025, atau sekitar 10 tahun lagi, Negara ini diperkirakan akan dihuni oleh 270 Juta manusia. Dari perhitungan jumlah penduduk tersebut, Indonesia akan dibanjiri sampah, tak kurang dari 130.000 ton per hari, sehingga bila tidak ada penanganan serius, maka masalah sangat seriuslah yang akan menimpa bangsa Indonesia. Untuk itulah mereka bergerak. Kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi..?, begitulah kiranya yang menjadi isi kepala para murid kreatif itu.
Dan dengan bimbingan serius para guru selama hampir setahun terakhir, akhirnya anak-anak jurusan Busana Butik tersebut berhasil membuat sampah di sekitar sekolah berubah wujud. Tak hanya baju saja, saat ini menurut Fifi mereka sudah membuat tas, tempat pesil, vas bunga, bunga hias, dan lain-lain. Sebagai guru, Fifi mengaku bangga dengan ketekunan siswa-siswinya, karena selain untuk mendukung program pemerintah dalam penanganan sampah dan pelestarian lingkungan, kreativitas mereka itu tentu akan sangat bermanfaat untuk menunjang kemandirian mereka kelak.
Satu lagi yang perlu dipuji dari kiprah siswa-siswi SMK Informatika, adalah prinsip mereka, yaitu tidak ingin mewariskan sampah untuk anak cucu. Bagi mereka, pemahaman bahwa lingkungan yang bersih merupakan titipan anak cucu dan generasi mendatang harus diaktualisasikan dalam bentuk kiprah nyata. Dengan upaya kecil itu, mereka yang notabene merasa sebagai generasi penerus bangsa, juga telah memberikan kontribusi sangat positif bagi upaya Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk mewujudkan impian sebagai Kota Hijau (Green City).
Silahkan kirim berita seputar Wonosobo ke email : humas.wsb24@gmail.com untuk diupload di web wonosobokab.go.id pada menu JURNALISME WARGA.
0 Komentar