Longsor di Banjarnegara, Daerah Lain juga Harus Waspada
Untuk puncaknya, kata dia, setiap wilayah berbeda-beda. Misalnya, untuk Desember 2014 hingga Januari 2015, hujan lebat terjadi di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Sedangkan untuk Januari–Februari 2015, puncak hujan akan terjadi di sekitar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). ”Karena itu, banjir di Jakarta selalu terjadi pada bulan-bulan tersebut,” ungkapnya.
Widada menjelaskan, besarnya intensitas hujan yang akan mengguyur Jakarta itu turut dipengaruhi adanya siklon tropis bakung yang terjadi di sebelah barat daya Lampung. Meski lokasinya cukup jauh, siklon itu cukup memengaruhi kondisi cuaca di Indonesia, terlebih wilayah selatan Indonesia. Misalnya, wilayah selatan Sumatera, Jawa, dan Papua.
”Kami minta masyarakat untuk terus berhati-hati. Terlebih untuk daerah yang rawan. Seperti wilayah-wilayah perbukitan. Karena hujan seringnya menjadi pemicu longsor atau banjir,” ujarnya.
PMI Siapkan Hagglunds ke Lokasi Longsor
JAKARTA - Dalam kapasitasnya sebagai ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK) menginstruksi PMI agar mengirim dua kendaraan jenis Hagglunds ke lokasi longsor.
”Pengalaman di Ciwidey (Jabar) dan Solok (Sumbar), hanya kendaraan sejenis Hagglunds milik PMI yang bisa masuk lokasi tanah longsor,” ujarnya, Sabtu (13/12).
Hagglunds adalah kendaraan jenis amfibi yang biasa digunakan kalangan militer. Dengan roda rantai seperti kendaraan tank, Hagglunds memang bisa menembus medan-medan superberat seperti rawa, lumpur, perbukitan, dan salju.
Menurut JK, PMI juga sudah mengantisipasi rusaknya sumber-sumber pasokan air bersih seperti sumur dan pipa air. Karena itu, PMI juga mengirim dua truk tangki air untuk menyuplai air bersih bagi korban longsor.
”Relawan PMI yang tergabung dalam Satgana (Satuan Tugas Penanggulangan Bencana) juga sudah bergabung di lokasi,” katanya.
JK mengatakan, dirinya sudah meminta Ketua PMI Jawa Tengah Sasongko Tedjo untuk mengirim barang-barang kebutuhan korban longsor dari gudang PMI di Semarang. Mulai paket hygiene kit (berisi ember, gayung, sabun, dan pasta gigi) sampai paket family kit (berisi selimut, handuk, sarung, dan tikar). ”Termasuk paket perlengkapan bayi,” ucapnya.
Hujan Deras Hentikan Evakuasi Longsor di Banjarnegara
BANJARNEGARA – Evakuasi korban bencana tanah longsor di Dusun Jemblong, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terpaksa dihentikan sementara, Sabtu (13/12) kira-kira pukul 15.00. Penyebabnya adalah hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sehingga menyulitkan evakuasi.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho kepada Jawa Pos Radar Banyumas kemarin sore. ”Saat ini (kemarin sore, Red) hujan cukup deras di lokasi bencana longsor di Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara. Sehingga diputuskan pencarian dan penyelamatan korban dihentikan sementara,” jelasnya.
Sutopo menambahkan, sebelum penghentian resmi sementara, tim evakuasi berhasil menemukan 17 korban tewas, 11 luka berat, dan 4 luka ringan. ”Sementara 91 orang yang dinyatakan hilang masih dalam pencarian,” katanya.
Seluruh korban yang menderita luka berat telah dirujuk ke RSUD Banjarnegara, sedangkan empat orang dengan luka ringan mendapat perawatan di puskesmas terdekat. Kemudian, jumlah pengungsi tercatat 200 jiwa di Kecamatan Karangkobar. Mereka ditempatkan di balai desa. Sedangkan di Kecamatan Wanayasa ada 223 jiwa pengungsi.
”Tim SAR gabungan tetap berprinsip safety first dan menyesuaikan dengan kondisi medan dalam melakukan evakuasi,” katanya.
Sementara itu, Kementerian Sosial (Kemensos) juga telah menurunkan seratus personel taruna siaga bencana (tagana) ke lokasi bencana. Para personel ditugaskan untuk turut serta melakukan evakuasi serta membagikan sejumlah bantuan yang dibawa. Bantuan tersebut berupa 500 paket makanan anak, 327 paket family kit, 250 paket perlengkapan dapur keluarga, serta 300 potong selimut, dengan nilai keekonomian Rp 235,5 juta.
”Kami telah bergerak cepat dengan mengirimkan sejumlah paket bantuan. Saat ini truk-truk bantuan tersebut sedang dalam perjalanan menuju ke sana,” ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Jakarta kemarin.
Sutopo menjelaskan, kondisi tanah masih labil serta debit sungai yang mengalir kencang membawa lumpur. ”Hujan dapat memicu longsor susulan,” tambahnya.
Penanganan darurat bencana, menurut dia, juga terhambat. Sebab, alat berat dan kendaraan yang dikerahkan untuk penanganan bencana di Karangkobar terhambat oleh infrastruktur yang rusak akibat longsor.
”Beberapa jalan masih tertutup longsor. Jalan retak-retak dan berbahaya. Hal ini yang mengakibatkan alat berat dan kendaraan yang dikerahkan untuk penanganan darurat terhambat,” paparnya. Banyaknya masyarakat yang berduyun-duyun menonton ke lokasi bencana juga mempersulit aktivitas evakuasi. ”Jalan jadi macet dan mengganggu operasi kendaraan petugas,” ujarnya.
Sumber : jpnn.com
0 Komentar