Musim Hujan, Yogya Siaga Banjir dan Longsor
"Hujan sudah mulai turun dengan intensitas cukup tinggi. Kami kedepankan pendekatan antisipasi dan kesiapsiagaan bencana," kata Haryadi.
Diakui Haryadi, ancaman bencana yang bisa datang kapan pun pada musim hujan ini antara lain banjir baik lokal maupun lahar dingin serta longsor. Daerah rawan longsor dan banjir di Yogyakarta sebagian besar berada di wilayah bantaran sungai.
Ia mengatakan antisipasi dilakukan Pemkot Yogyakarta antara lain dengan menggelar pelatihan dan simulasi bencana kepada warga. Terutama warga yang tinggal di bantaran sungai. Relawan bencana dan komunitas terkait seperti komunitas radio amatir Indonesia juga dilibatkan membantu.
Menurutnya, sistem penanggulangan bencana sudah dibangun, sehingga diharapkan dapat mengurangi risiko bencana. Dana darurat dalam pos anggaran tak terduga di APBD setempat sekitar Rp 5 miliar juga disiapkan jika sewaktu-waktu terjadi bencana dengan penetapan tanggap darurat.
Namun siaga darurat baru bisa ditentukan jika sudah ada ancaman nyata berupa bencana. Pihaknya berharap selama musim hujan nanti tidak terjadi bencana. "Yang penting bagaimana membangun sistem, memberikan rasa aman dan jauh dari kepanikan," katanya.
BPBD Kota Yogyakarta Waspadai Titik Rawan Banjir-Longsor
SLEMAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta mewaspadai sejumlah wilayah yang rawan terjadi bencana banjir dan longsor di wilayah mereka menyusul masuknya musim hujan akhir tahun ini.
Kepala BPBD Kota Yogyakarta Agus Winarto mengatakan sejumlah titik rawan bencana banjir dan longsor berada di wilayah empat sungai dan sekitarnya di Yogyakarta. Wilayah itu di antaranya, Kali Code, Gajah Wong, Winongo dan Belik atau Manunggal.
"Yang paling diwaspadai di Kali Code karena berhulu di Merapi yang sisa material erupsinya masih banyak. Walaupun material sudah mengendap dan butuh curah hujan tinggi, tetap diwaspadai," kata Agus, Sabtu (15/11).
Agus mengatakan saat ini peralatan penanggulangan bencana seperti pompa, perahu karet, senso dan alat komunikasi sudah disiapkan. Koordinasi dengan instansi terkait dan relawan juga terus dilakukan. Ada 600 relawan bencana, 35 kampung tangguh bencana dan 3 kelurahan tangguh bencana di Kota Yogyakarta sudah dibentuk.
BPBD Kota Yogyakarta juga mendapatkan bantuan operasional dari BNPB berupa satu unit mobil, dua kendaraan bermotor dan peralatan rescue.
"Dari BMKG menyatakan masih pancaroba. Ketinggian dan kondisi sungai setelah hujan tiga hari ini, juga masih normal. Namun kita siaga musim hujan sebagai antisipasi," ujarnya.
Sumber : REPUBLIKA.CO.ID
0 Komentar