Pendidikan Seyogianya Berbasis Kebudayaan
Menurut dia, pendidikan masa depan seyogianya mengarah pada pencapaian kebahagiaan, sebagai prestasi tertinggi belajar. Orientasi pendidikan yang mengarah pada upaya menghasilkan manusia terampil, menguasai pengetahuan, dan kecanggihan berpikir semata harus ditinggalkan.
"Pergeseran orientasi pendidikan tinggi dari sistem pendidikan Eropa Continental ke sistem Amerika telah melahirkan pragmatisme, berbanding lurus dengan formalisme dan materialisme yang bertahan hingga sekarang," katanya.
Ia mengatakan sistem pendidikan di Indonesia masih berbasis pada formalisme, yang berhubungan timbal balik dengan materialisme. Pada situasi itu formalisme dan materialisme pendidikan bersambung dan menjadi pendukung berkembangnya budaya populer.
"Pendidikan kita hanya menyentuh permukaan. Tidak ada pembentukan karakter maupun pencapaian kebahagiaan, yang mestinya menjadi prestasi tertinggi belajar," katanya.
Oleh karena itu, pendidikan seyogianya bukan hanya proses pembelajaran untuk mengetahui melainkan juga mengalami.
"Mengatasi persoalan pendidikan tidak cukup dengan hanya mengubah secara tambal sulam hal-hal di permukaan seperti perubahan kurikulum, pelatihan guru, perbaikan infrastruktur, tetapi juga harus dimulai dari pengubahan orientasi dan filosofinya," kata Acep.
Sumber : REPUBLIKA.CO.ID
0 Komentar