Pada kesempatan itu Okie Hapsoro juga menyampaikan bahwa, pelatihan marketing publik relation ini merupakan terobosan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Kalau dalam urusan teknis kebidanan, para bidan diyakini sudah mahir dan menguasai, tetapi para bidan juga harus menguasai komunikasi yang baik, serta bisa menjadi marketing di bidang kesehatan, karena pandangan masyarakat terhadap bidan selama ini kurang ramah. Jadi diharapkan para bidan yang pekerjaannya berhubungan langsung dengan masyarakat, bisa menambah ilmu pengetahuannya dalam berkomunikasi, sehingga pelayanan kepada masyarakat akan lebih baik lagi.

Sementara itu Kepala Bagian Humas Setda Wonosobo, Drs. Tri Antoro, M.Si, selaku narasumber menyampaikan materi tentang teknik komunikasi massa. Dalam materinya Tri Antoro menyampaikan bahwa dalam ilmu komunikasi, public speaking diartikan sebagai sebuah cara dan seni berbicara di depan khalayak umum yang sangat menuntut, kelancaran berbicara, kontrol emosi, penguasaan bahan yang akan dibicarakan, kemampuan untuk mengendalikan suasana, pemilihan kata dan nada bicara. Faktor penting public speaking adalah mengatasi hambatan kepribadian, penggunaan body language secara tepat, metode penyampaian yang sistematis dan tepat sasaran, penggunaan alat peraga, diperlukan persiapan yang mantap, pelaksanaan yang meyakinkan, felling, finishing touch yang manis.

Pelatihan yang dilaksanakan selama 3 hari ini (12-14 mei), diikuti oleh 55 dari total 330 bidan dari semua puskesmas dan rumah sakit swasta di Kabupaten Wonosobo. Pelatihan ini dibagi dalam 6 gelombang, masing-masing gelombang terdiri dari 55 bidan dengan waktu masing-masing selama 3 hari. Selain Kabag Humas Setda Wonosobo, narasumber lain berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, Bappeda dan Kabag Organisasi Setda Wonosobo.