Yogyakarta Luncurkan Aplikasi Jawa Berbasis Mobile

 

Kekhawatiran itu, kata dia, cukup beralasan karena sekitar 2.500 bahasa di dunia termasuk bahasa Jawa kini terancam punah. "Ketahanan bahasa Jawa selain ditentukan oleh jumlah penuturnya, juga oleh adanya tradisi tulis pemakainya demi pengajaran dan perannya sebagai sarana pendukung kebudayaan Jawa," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan aplikasi belajar baca tulis dan permainan aksara jawa berbasis "mobile" itu diharapkan dapat menjadi rujukan bagi para siswa, guru, dan masyarakat.

"Mereka dapat mempelajari aksara jawa dengan format yang lebih menarik dan interaktif sehingga usaha untuk melestarikan salah satu budaya bangsa yang adiluhung dapat tercapai dengan maksimal," katanya.

Kepala Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPTD) Disdikpora DIY Singgih Rahardjo mengatakan setelah peluncuran aplikasi "mobile" itu masyarakat dapat mengunduhnya di "play store" dari seluruh dunia dan dapat diakses pada "smartphone" berbasis Android dan iOS.

"Peluncuran aplikasi 'mobile' yang dihadiri ratusan siswa dan guru serta pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) itu bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-69 PGRI," katanya.

 

Sri Sultan Luncurkan Aplikasi Aksara Jawa

YOGYAKARTA-- Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Selasa (25/11), meluncurkan Aplikasi Baca Tulis Aksara Jawa. Peluncuran dimaksudkan agar Bahasa Jawa tidak hilang ditelan zaman.

Aplikasi ini dikerjakan Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (Balai Tekkomdik) Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Dikpora) DIY. Aplikasi ini merupakan penyempurnaan dari aplikasi yang pertama dan lebih dulu diluncurkan. 

Aplikasi ini ada game aksara Jawa seperti memasangkan kata dalam huruf Jawa dengan salah satu anggota badan kita. "Saat ini tinggal 30 persen rumah tangga di DIY yang menggunakan bahasa dan aksara Jawa," kata Kepala Dinas Pendidikan DIY, Baskoro Aji.

 

Sultan Optimistis Aksara Jawa akan Berkembang

YOGYAKARTA -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku optimis Bahasa dan Aksara Jawa akan berkembang. 

Sultan mengemukakan hal tersebut pada peluncuran Aplikasi Baca Tulis Aksara Jawa berbasis mobile "Hanacaraka" di Yogyakarta, Selasa (25/11). Aplikasi ini bisa membuat siswa lebih familiar terhadap Bahasa Jawa dan dapat dipelajari di mana pun berada. 

"Selama ini, pembelajaran Bahasa Jawa disampaikan dengan cara ceramah dan menggunakan media kovensional," kata Sultan HB X.  

Pelestarian aksara Jawa yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)  dimaksudkan untuk memudahkan mengakses bagi penggunannya. Aplikasi ini berisi memahami makna satu aksara Jawa, cara menulis aksara Jawa dan aplikasi lainnya.

Pemilihan aplikasi menggunakan smartphone karena sebagian besar masyarakat Indonesia mulai dari anak-anak hingga dewasa telah akrab dengan gadget pintar. Mereka menggunakannya, tidak hanya di rumah, tetapi juga di kelas, sekolah, kantor dan pergaulan sehari-hari.

Sehingga smartphone tidak hanya digunakan untuk media social saja. Tetapi ada aplikasi yang mengandung unsur pembelajaran dan pelestarian budaya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Baskoro Aji mengatakan saat ini tinggal 30 persen warga DIY yang menggunakan bahasa dan aksara Jawa. Untuk pengembangan aplikasi ini memanfaatkan akademisi, bisnis, dan governance/pemerintahan (ABG). 

"Aplikasi ini bisa menjadi rujukan bagi guru, dan masyarakat luas dalam mempelajari Bahasa dan Aksara Jawa," kata Baskoro.

 

Sumber : REPUBLIKA.CO.ID

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan tanda *