Dalam sambutannya Sekda menyampaikan apresiasinya kepada pimpinan RRI Purwokerto, yang selama ini selalu eksis menyelenggarakan kegiatan siaran kesenian, khususnya pagelaran wayang kulit, secara bergiliran se-kabupaten/kota di seluruh wilayah Jawa Tengah.  Sekda juga memberikan penghargaan yang setinggi tingginya kepada RRI Purwokerto yang senantiasa melestarikan atau nguri uri kebudayaan jawa khususnya wayang kulit.

Dalam kesempatan tersebut Sekda, yang malam itu mewakili Bupati Wonosobo, juga berharap kepada  Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Wonosobo, setiap selapan atau empat puluh hari sekali diadakan pagelaran wayang kulit, agar kesenian wayang kulit di Kabupaten Wonosobo tidak mati suri.  

Pagelaran wayang kulit semalam suntuk di RRI Purwokerto pada Sabtu 26 April 2014 kali ini, mengambil judul atau lakon, Rama Nitik [Gatut Kaca Kendaga] di mana pada lakon tersebut diceritakan bahwa dalam rangka mencari penitisannya, Prabu Rama dari Pancawati mengutus anoman untuk berpura-pura meminang Dewi Drupadi yang tak lain adalah istri dari Puntadewa dengan tujuan agar para Pandawa datang ke Pancawati. Dan pada akhirnya Prabu Rama yang tidak lain adalah seorang tokoh negarawan berhasil menemukan tanda-tanda atau calon tempat untuk penitisannya atau nitik di kemudian hari……… (kont : Amin Hidayat)